Catatan Hari ini

Assallamu'allaikum.Wr.Wb..."Selamat Datang diBlog "ISLAM INFO MEDIA" ,Semoga artikel yang disajikan memberi kita sedikit pengetahuan tentang Islam dan sejarahnya islaminfomedia.blogspot.com Saran dan Kritik sangan saya butuhkan guna memperbaiki isi Blog ini| Terimakasih atas kedatangannya dan semoga bermanfaat buat kita semua.Amien

Selasa, 25 Juni 2013

Kisah Sarah


Assallamu’allaikum. Wr.Wb.

Met sore buat semua sahabatku,Semoga Allah selalu memberi kita petunjuk tuk melangkah didunia yang dimana kita terkadang lupa tuk melakukan segala perintahnya,,tapi terlalu asik dengan apa yang Allah larang terhadap kita,,”Bersyukurlah hari ini kita masih diberi nikmat iman, sehingga kita masih berucap syukur, perlu kita kitahui bahwasanya awal awal Nabi menyebarkan agama ini banyak sekali cobaanya,bahkan yang namanya ancaman pembunuhan merajalela bagi yang mengikuti agama yang dibawa Nabi Muhammad pada zaman itu,

Demi sebuah keImanan mereka mau meregang nyawa demi kecintaanya terhadap islam,sekalipun nyawa terlepas dari badan,karena itu lebih indah dari pada menjual iman hanya untuk sebuah rasa takut atau kesenangan semata , Dewasa ini banyak sodara sodara kita yang rela melepas keimanan demi sebuah materi,pergaulan,rasa takut atau kesenangan.

Kali ini saya akan menceritakan sosok seorang wanita sekaligus ibu yang mempunyai anak tujuh dengan unjian yang sangat berat demi memegang teguh keyakinan. Wahab bin Munabbih menceritakan,”Seorang bani israil bernama Sarah bersama tujuh anaknya dipanggil oleh penguwasa yang kejam karena raja bani israil ini mengetahui keimanan Sarah dan keluarganya. Maka rajapun memberikan makanan kepada sarah dan ketujuh anaknya, tapi makanan tersebut dilarang oleh ajaran islam, Sarah dan ketujuh anaknya disuruh raja untuk memakan daging babi.

Dipanggilah anak yang paling besar terlebih dahulu oleh raja untuk memakan daging tersebut dan rajapun berkata :”Makanlah olehmu daging babi tersebut,niscaya aku akan melepaskanmu dari jeratan hukum yang telah aku persiapkan.”

Anak pertama sarahpun menjawab :”Aku tak akan pernah memakan sedikitpun sesuatu yang telah Allah haramkan kepadaku.”
mendengar jawaban itu rajapun memerintahkan pengawalnya untuk menghukum anak pertama sarah dengan memotong kedua tangan dan kakinya dihadapan kenama sodara dan ibunya,dan tubuhnya yang masih meregang nyawa kemudian dicincang oleh para pengawal. Sahidlah anak pertama sarah dihadapanya.

Setelah selesai dipanggillah anak kedua dan raja berkata :”Makanlah daging babi tersebut,maka kamu tak akan dihukum sepeti sodaramu tadi.”

Anak keduapun menjawab sama seperti kakanya yang telah dibunuh dihadapanya :aku tak akan pernah memakan sedikitpun apa yang telah Allah haramkan kepadaku..”


Rajampun dengan santai memanggil pengawalnya lagi tapi dengan hukuman yang berbeda,dibawalah anak tersebut kedepan kuwali yang telah diisi minyak goreng yang telah mendidih,dan diangkatlah anak kedua sarah oleh beberapa pengawal dan dimasukan kedalam kuwali. Beberapa menit kemudian sahidlah anak kedua sarah dihadapanya dan adik adiknya.

Seorang wanita manapun akan menagis melihat buah hatinya dihukum demikian,sarahpun demikian adanya,tapi demi keyakinan dan iman sarah tetab tabah dan sabar menerima ujian itu dengan tangisan seorang ibu yang kehilangan anaknya.

Setelah beberapa menit anak kedua mati dipanggilah anak ketiga kedepan raja, rajapun berkata sama :” Makanlah olehmu,atau kau akan menyusul kakakmu lebih tragis lagi..”

Anak ketiga sarahpun menjawab :”Engkau tak lebih bernilai dibandingkan aku harus memakan daging yang diharamkan Allah terhadapku,,”

Mendengar jawaban anak ini rajapun tertawa dan berkata :”Apakah kalian tau apa yang diakatakan padaku?” anak ini menginginkanku marah dan segera membunuhnya..”

Yang terjadi raja menyuruh pengawalnya untuk menguliti anak itu hidup hidup,dari kaki terlebih dahulu,kemudian tangan dan batok kepalanya. Anak ketigapun menyusul sahid,

Dipanggilah anak keempat dan kelima merekapun memilih mati menyusul kakak – kakaknya dari pada memakan daging babi,dengan hukuman yang berbeda beda pula. Tinggallah Sarah dan anaknya yang terakhir yang masih hidup yang msih digendong oleh sarah, rajapun meminta sarah untuk memikirkan lagi dan rajapun berkata :”Engkau telah melihat apa yang terjadi dengan anak anakmu,sekarang pulanglah dan bawa anak anakmu yang telah mati itu bersamamu,dan fikirkanlah kembali,atau engkau bersama anakmu yang kecil itu akan menerima hukuman yang sama dengan anak anakmu itu,,”


Dengan perasaan hancur dan menangis,Sarah mengambil jasad jasad anaknya yang telah sahid dengan keadaan anggota tubuh yang telah tak berbentuk dengan menggendong buah hatinya yang tinggal satu, setelah beberapa hari dalam keduakaan sarah dipanggil tuk menghadap raja kembali,rajapun telah menyiapkan daging babi yang telah dimasak agar sarah memakanya dan rajapun berkata :” makanlah olehmu daging babi itu,nicaya hidupmu dan anakmu itu akan normal kembali,,,”

Sarahpun menjawab :”aku takan pernah sedikitpun memakan apa yang telah Allah harampan padaku,,”!!

Rajapun mulaih geram dengan jawaban sarah tersebut,maka raja menyuruh para pengawalnya untuk merebut anak sarah yang lagi digendong agar disembeleh didepanya,,”perlawanan pun terjadi,tapi apa daya sarah hanya seorang diri dan seorang wanita yang lemah,maka anaknya pun diambil pakasa oleh pengawal dan disembelihlah anaknya tersebut hingga kepalanya putus didepannya. Menangislah sarah melihat buah hatinya yang telah disembelih dan dipeluklah jasad anaknya tersebut yang kepalanya terlepas dari jasadnya.

Rajapun berkata :”Aku turut berduka atas apa yang kau lihat hari ini.tapi pertimbangkanlah kembali agar kau tak mendapat kenistaan yang sama sepeti anak anakmu itu,,”apa salahnya memakan daging babi tersebut walau suma sedikit saja.maka kau akan aku ampuni dan aku akan memberikan apa yang kau minta,,”

Sarahpun menjawab :”Aku tidak akan menyatukan kesedihanku atas meninggalnya anak anakku dengan bermaksiat kepada Allah,untuk apa aku hidup sedangkan anak anaku telah terlebih dahulu sahid. Sampai kapanpun aku tak akan pernah memakan apa yang telah diharamkan Allah kepadaku,,”maka rajapun menghukum sarah seperti anak anaknya yang telah sahid,

Wallahu’allam..

Semoga Kisah diatas bisa membuat kita lebih merenung kembali,,kira kira apa yang telah kita perbuat untuk mempertahankan iman diera digital ini,,,?”semakin kuatkah benteng iman kita,,?”atau telah rapuh karena rasa takut,kesenangan,atau kedukaan,,?”

Catatan : kisah ini ditulis oleh Ibn Al Farj Bin Al-Jauzi dalam Hakam Al-Nisa.
 

Read More »
18.38 | 0 komentar

Jumat, 01 Maret 2013

Siti Masyitoh


Diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnad-Nya (1/309), at-Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabir (11/450), dan al-Bazzar sebagaimana dalam Kasyful Astar (1/37). Seluruhnya dari jalan Hammad bin Salamah, dari Atha’ bin Saib, dari Said bin Jubair, dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma.

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas.” (Az-Zumar: 10)

Pada saat Nabi Muhammad SAW isro mi’roj dengan ditemani Malaikat Jibril untuk mengelilingi surga, dia berhenti ditempat yang harumnya wangi maka Nabi pun bertanya kepada malaikat jibril

Nabi :”Wahai jibril katakana padaku wangi apakah ini?”

Jibril :”ini adalah wangi dari aroma sifulan (siti masyitoh )”

Nabi :” siapakah dia wahai jibril?”

Jibril :”Dia adalah tukung sisirnya putri fir’aun.”

Nabi :”Bagaimanakah ceritanya?”

Maka jibril pun menceritakan kisah masyitoh kepada Nabi Muhammad tentang amal dan perbuatanya sehingga dia bisa tercium wanginya disurga.
Namanya adalah Siti masyitoh, dia adalah seorang yang bekerja diistana fir’aun untuk menyisiri putrinya fir’aun,dan siti masyitoh adalah salah satu orang yang menyembunyikan keimananya dan mengikuti ajaran Nabi Musa as. Pada suatu hari tatkala dia sedang menyisiri rambut dari putri fir’aun, sisir yang dipegang siti masyitoh terjatuh,sontak saja naluri keimanan dalam hatinya terucap dari bibirnya ketika hendak mengambil sisir tersebut.”

“Bismillah (dengan nama Allah)” ucap siti masyitoh.

Putri raja fir’aunpun mendengar ucapan siti masyitoh dan bertanya :’’ayahku,,?”

Siti masyitoh menjawab:’Bukan,tapi dia adalah Tuhanku,Tuhanmu dan juga Tuhan ayahmu.”

Putri fir’aun :”akan ku adukan in pada ayahku’!!”

Siti masyitoh :”silahkan…”

Maka putri firaun pun pergi menghadap raja yang sekaligus ayahnya sendiri itu,dan menyampaikan bahwa siti masyitoh telah mengatakan bahwa ada Tuhan lain selain Firaun. Maka firaun pun menyuruh penjaga istana untuk memanggil siti masyitoh untuk menghadap dirinya. Dan selang beberapa waktu siti masitoh dengan dikawal penjaga firaun datang menghadap firaun. Dan firaun pun menanyakan hal yang telah dikatakan oleh putrinya.

Firaun :”Hai masyitoh,apakah ada tuhan selain diriku?”

Siti masyitoh :”Iya,,Tuhan ku dan Tuhanmu adalah Allah.”

Mendengar jawaban siti masyitoh firaunpun berfikir bagaimana caranya agar siti masyitoh ini mengakui dirinya adalah Tuhan. Maka firaunpun membujuk siti masitoh agar berfikir kembali dengan ucapanya dan akan diberi kemudahan juga ampunan jika dia mau mengakui bahwa dia adalah tuhanya. Tapi semua yang diucapkan firaun tak sedikitpun mampu menggoyakanya yang mengakibatkan firaun marah dan mengambil keputusan dengan ancama hukuman yang sangat berat.

Kemudian firaunpun menyuruh para prajurit untuk memanaskan air ditungku yang cukup besar dengan bentuk sapi yang dimana tungku itu untuk menghukum siti masyitoh.dan selang beberapa waktu tungku yang berisi airpun mendidih. Sebelum menghukum siti masyitoh firunpun masih membujuk tapi dengan nada ancaman dengan air yang sudah mendidih itu. Dan ancaman itu bukan saja berlaku untuk siti masyitoh saja tapi untuk anak anaknya juga.

Kemudian prajurit mengambil salah satu anak masyitoh dan mencelupkanya kedalam tungku yang sangat panas itu,air mata siti masyitohpun mengalir sambil menenangkan anaknya ketika melihat anaknya yang kepanasan ditungku. tak lama anak siti masyitohpun pertama mati syahid ditungku. Sedangkan firaun masih membujuk siti masitoh agar berfikir ulang. Tapi pendirian siti masyitohpun masih belum tergoyahkan untuk menjaga imannya sampai mati.

Maka prajurit mengambil lagi anak masyitoh dan mencelupkan kedalam tungku,belum kering rasanya air mata siti masyitoh melihat kejadian anaknya pertama, dia dihadapkan lagi pada pemadangan yang mengiris hati seorang ibu ketika melihat anak yang kedua harus meregang nyawa juga ditungku. dilain pihak firaun masih menawarkan hal yang sama. Dalam kegaulauan itu dan merasa iba dengan anaknya yang tinggal satu yang masih disusuinya, siti mayitohpun mulai memikirkan ucapan firaun sambil menahan tangis. Tapi sebelum mengambil keputusan dan masih berfikir tiba tiba anak yang digendongnya yang masih bayi mengingatkan ibunya dan berkatalah anak siti masyitoh yang masih bayi itu .

“‘Wahai Ibuku, masuklah! Sesungguhnya siksaan di dunia lebih ringan daripada siksa akhirat.”

Seperti ada semangat baru dalam hati siti masyitoh ketika mendengar ucapan anaknya yang masih bayi itu. Dan keyakinanyapun dipertahankan walau harus mati ditungku itu juga. Sebelum masuk ketungku siti masyitoh mempunyai permintaan kepada firaun.”

Siti masyitohpun berkata :” “Sebelum saya meninggal, saya memohon kepadamu satu permohonan.”

Firaun :” Apa permohonanmu?!”

Siti mayitoh:” “Saya mohon agar tuan nanti mengumpulkan tulangku dan tulang anak-anakku dalam satu kafan, lalu tuan kuburkan kami.”

Fir’aun berkata, “Itu adalah hal yang sangat mudah.”

Akhirnya siti masyitoh bersama anak yang digendongnya masuk ketungku.dan mereka mati syahid demi mempertahankan iman.

Semoga kisah diatas bisa member kita pembelajaran bahwa harga sebuah keimanan itu sangatlah mahal harganya. Jikalau ada orang orang yang sanggup menjual imanya dengan harga dunia niscaya dia akan menjadi orang orang yang mungkin diberi kemudahan didunia tapi diakhirat dia termasuk golongan orang orang yang kekal dineraka.dan apa bila ada orang sanggup mempertahankan imanya sampai mati walau pedang diberada dileher dan sampai pedang itu memisahkan kepala dari badannya demi mempertahankan sebuah keimanan,maka niscaya dia termasuk orang orang diberi kemudahan diakhirat. Yang membuat kita miris yaitu perbuatan kita sendiri yang terkadang tak tau arti sebuah keimanan,,”yang katanya yakin tiada tuhan selain Allah tapi perbuatan kita seperti menganggap Allah itu tidak ada dengan berbuat seenaknya dan tidak lagi mengindahkan apa yang diperintahkan-Nya dan apa yang jadi larangan-Nya. Apakah itu yang disebut sebagai iman,,”?marilah kita berfikir lagi sejenak tantang arti sebuah keimanan jika kita termasuk orang orang yang yakin akan keberadaan Allah yang maha Esa.Tulisan ini aku buat bukan untuk atau ingin mengurui siapapun tapi inssaAllah sekedar untuk saling mengingatkan diri sendiri dan semoga ada manfaat buat teman-teman semua tentang apa itu arti sebuah keimanan.akhir kata jika ada yang salah dalam penyampaian kisah mohon dimaafkan dan selamat menunaikan ibadah sholat jum’at buat kaum adam.Wassallam,,,”

Read More »
18.13 | 0 komentar

Asiyah Binti Muzahim

Assallamu'allaikum. Wr.Wb.
Selamat Pagi buat para sahabatku diraja singa, Semoga Allah memberi Rahmat –Nya slalu untuk kita semua,,” aamiin,,” kali ini saya akan berbagi kisah Seorang wanita dengan keteguhan Imannya sehingga diabadikan didalam Al-Quran dia adalah Asiyah binti Muzahim atau istri Firaun. Al-Quran menjelaskan tentang istri Fir’aun karena sifat mulia dan kasih sayangnya terhadap Musa. Ketika Fir’aun hendak membunuh musa yang masih bayi Dia berkata “Dia adalah penyejuk mata hatiku, janganlah kau membunuhnya. Mudah mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia sebagai anak” (Surat Al Qashas [28] : 9 )

Kisah keimanan Asiyah binti Muzahim atau istri Firaun bermula dari sebuah kejadian yang menimpa pembantunya yaitu Siti Masyitoh, Mungkin semua teman Raja Singa sudah tau siapa Siti Masyitoh itu,,karena Raja Singa pernah mengulas Ceritanya juga, tapi tak ada salahnya saya sedikit mengulas kembali,” Siti Masitoh adalah seorang pembantu kerajaan Firaun yang suatu ketika sedang menyisiri rambut anak perempuanya firaun tiba tiba sisir yang digunakan terjatuh dan secara sepontanitas keimanan pada diri Siti Masyitoh menyebut nama Allah dan ternyata ucapan siti masyitoh didengar jelas oleh putri firaun dan ibunya yaitu Asiyah, dan dari kejadian itu masyitoh diadukan keFiraun oleh putrinya.

Maka Firaunpun menyuruh pengawalnya untuk memanggil masyitoh tuk menghadapnya.dari percakapan yang terjadi masyitoh mengakui bahwa tiada tuhan yang wajib disembah kecuali Allah. Dari jawaban masyitoh tersebut kontan firaun murka terhadapnya,maka disiksalah masyitoh oleh firaun dengan cara membunuh anak anak masyitoh didepan mukanya,,”ketika giliran anak yang terakhir yang dibunuh firaun maka terjadilah sebuah kejadian dimana ruh sih bayi berkata “ Sabarlah wahai ibuku,,”Engkau akan mendapat pahala yang begini dan begitu,,”

Dengan seizin Allah Asiyah mendengar perkataan ruh banyi tersebut,akhirnya dalam hati dimulai yakin dan beriman kepada Allah sejak hari itu,apa lagi pas giliran masyitoh yang terakhir dibunuh oleh firaun dengan hukuman dimasak dengan air mendidih,’ Asiyah atau istri firaun ini benar benar diberi karomah oleh Allah dengan melihat ruh dan anaknya masyitoh yang tersenyum penuh kebahagian karena mendapat pahala dari buah kesabar dan keteguhan iman, maka sejak hari itu istri Firaun menyembunyikan keimananya.

Seiring berjalanya waktu sedikit demi sedikit tingkah laku Asiyah diketahui oleh firaun,tapi firaun sebelum memutusakan sesuatu dari apa yang dirasa,firaun memanggil para penasehatnya dan berkata “Apa yang kalian ketahui tentang istriku Asiyah binti muzahim,?” para pejabat memuji tingkah laku istri firaun ini,,”firaun kemudian berkata lagi :”apa kalian tau,,?’ dia menyembah tuhan selain aku,,!!!’’ para pejabatpun akhirnya mengusulkan agar itri firaun tersebut dihukum seberat beratnya bila perlu dihukum mati.

Akhirnya keputusan telah dibuat Firaun dan akhirnya firaun menyuruh para pengawal untuk memanggil Asiyah menghadap. Dikala itu Musa sedang menyebarkan Agama tahuidnya yang diutus oleh Allah, Sebagian para ulama berpendapat bahwa suatu ketika Asiyah berdoa dan dalam doanya dia bertanya :”Ya Tuhanku,,”siapakah yang akan mengalahkan Firaun?” tiba tiba saja ada suara yang tak berwujud menjawab pertanyaan Asiyah dalam do’anya :” yang akan mengalakan firaun adalah putra angkatmu Musa dan Harun,yang telah diutus oleh Allah untuk menyebarkan Agama-Nya,,” maka sejak itu Asiyah beriman kepada Tuhannya Musa Dan Harun.

Mengetahui istrinya beriman kepada Tuhannya Musa Firaun menghukum istrinya dengan cara kaki dan tangan diikat, dalam doanya yang juga diabadikan dalam Al-Quran Asyiah berdo’a :

“Dan, Allah membuat istri Firaunperumpamaan bagi orang yang beriman,ketika dia berkata :”Ya Tuhanku,,!” Bangunkanlah untukku sebuah rumah disisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatanya dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim,,” (QS. Al Tahrim [66] : 11)

Sebelum Firaun menghukum Asiyah firaun masih memberi kesempatan dengan sebuah ancaman, dengan menyuruh pengawalnya membawa batu yang besar untuk ditimpanya ke tubuh Asiyah yang terikat tersebut, firaun berkata :”Tinggalkanlah Tuhannya Musa,jika kamu meninggalkan Tuhanmu itu maka aku akan mengapunimu,jika tidak para pengawalku akaun menimpakan batu yang besar itu ketubuhmu biar hancur,,”. Tapi ucapan firaun tak membuat Asiyah takut sedikitpun dan dia memilih mempertahankan keimananya. Maka hukuman pun dilaksanakan batu yang besar itu diangkat oleh beberapa pengawal untuk dihantamkan ketubuh Asiyah, tapi sebelum batu besar itu menyentuh Tubuh Asiyah Allah telah menyuruh malaikatnya agar mengambil ruhnya dan Asiyah melihat batu besar itu seperti sebuah pintu yang bercahaya,,”

Semoga Kisah Asiyah Binti Muzahim bisa menjadikan kita orang orang yang teguh menjaga iman dijaman era moderen yang terkadang kita lupa akan Allah dan perintah-Nya,tepi lebih asyik menikmati teknologi sampai lupa kedudukan Allah yang sesungguhnya.

Wallahu’allam,,,”
Catatan : kisah diatas diambil dari Tafsir Ibnu Katsir ketika menafsirkan Ayat kesebelas surat Al-Tahrim. Tapi sebagian ulama berpendapat bahwa Asiyah binti Muzamim disiksa dengan cara dijemur disaat terik matahari menyengat kulit, dan pada saat itu para malaikat memayungi Asiyah dengan sayapnya dalam tafsir imam Al-Qurtubi.

Read More »
18.09 | 2 komentar

Selasa, 01 Februari 2011

Tangisan Rosulullah Menggoncangkan Arsy

Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah s.a.w. sedang asyik bertawaf di Ka’bah, beliau mendengar seseorang di hadapannya bertawaf, sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”. Rasulullah s.a.w. menirunya membaca “Ya Karim! Ya Karim!” Orang itu Ialu berhenti di salah satu sudut Ka’bah, dan berzikir lagi: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. yang berada di belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!” Merasa seperti diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya.

Orang itu Ialu berkata: “Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku, karena aku ini adalah orang Arab badwi? Kalaulah bukan kerana ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”

Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?” “Belum,” jawab orang itu. “Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?”

“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya,” kata orang Arab badwi itu pula.

Rasulullah s.a.w. pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat!” Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya.

“Tuan ini Nabi Muhammad?!” “Ya” jawab Nabi s.a.w. Dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah s.a.w. Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w. menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya:

“Wahal orang Arab! janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada juragannya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita.

Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit dia berkata: “Ya Muhammad! Tuhan As-Salam mengucapkan salam kepadamu dan bersabda: “Katakanlah kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahawa Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar!” Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Maka orang Arab itu pula berkata:

“Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengan-Nya!” kata orang Arab badwi itu. “Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Tuhan?” Rasulullah bertanya kepadanya. ‘Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran maghfirah-Nya,’ jawab orang itu. ‘Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawanan-Nya!’

Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah s.a.w. pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu, air mata beliau meleleh membasahi Janggutnya. Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata:

“Ya Muhammad! Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu, dan bersabda: Berhentilah engkau dari menangis! Sesungguhnya karena tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga la bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. Allah sudah rnengampuni semua kesalahannya dan la akan menjadi temanmu di syurga nanti!” Betapa sukanya orang Arab badwi itu, mendengar berita tersebut. la Ialu menangis karena tidak berdaya menahan keharuan dirinya.

Source : Himpunan kisah-kisah teladan

Read More »
00.22 | 0 komentar

Senin, 31 Januari 2011

Seseorang Yang Masuk Surga Meskipun Belum Pernah Sujud



Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu pernah berkata:”Tahukah kalian siapakah orang yang masuk Surga tetapi tidak pernah shalat walaupun sekali?” Kemudian dia sendiri yang menjawab: “Dia adalah Amr bin Tsabit”.

Ibnu Ishaq berkata bahwa Hushain bin Muhammad pernah berkata: “Aku bertanya kepada Mahmud bin Labid,’Bagaimana kisah Amr bin Tsabit itu?’, ia menjawab, ’Dulunya, Amr bin Tsabit itu menolak agama Islam. Akan tetapi, saat terjadi perang Uhud dia menjadi simpatik kepada Islam. Kemudian dia mengambil pedangnya dan bergabung dengan kaum muslimin.

Saat perang sedang berkecamuk dia masuk ke kancah peperangan sampai akhirnya dia terluka. Ketika ditemukan oleh orang-orang yang sekabilah dengannya, mereka bertanya,’Apa yang membuatmu datang ke mari? Apakah karena kasihan pada kaum kabilahmu, ataukah karena kau ingin masuk Islam?’ Dia jawab,’Ya, karena aku ingin masuk agama Islam, aku telah berjihad bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga aku terluka begini’.

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi ura sallam bersabda, ’Sungguh dia adalah ahli Surga.”‘ Dalam riwayat lain disebutkan: Kemudian dia meninggal -karena lukanya- maka dia masuk surga dan tidak pernah melaksanakan shalat sekalipun ( Fathul Bari Syarh Shahihul Bukhari (6/25) Kitab Al-jihad. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: “Sanad hadits ini shahih) .

Kisah tersebut juga diriwayatkan dengan redaksi lain Az-Zuhri dan Urwah berkata: “Ada seorang budak hitam dari Habasyah yang tinggal di daerah Khaibar, saat itu dia sedang menggembalakan kambing milik tuannya. Ketika dia melihat penduduk Khaibar telah memegang senjata perang mereka, dia bertanya, ’Mau apa kalian?’, mereka menjawab, ’Kami akan memerangi orang laki-laki yang mengaku nabi itu.’

Saat mendengar kata “Nabi” disebut dia langsung pergi dengan kambingnya menghadap kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian bertanya pada beliau, ’Kepada apa Anda mengajak orang?’ Nabi menjawab,’Aku akan mengajakmu kepada Islam kepada persaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa aku ini adalah utusar Allah, dan aku juga mengajak agar kau tidak menyembah kecuali kepada Allah’.

Kemudian si budak tadi berkata ‘Apa yang bisa aku dapatkan bila aku mengikrarkan persaksian tadi dan beriman kepada Allah?’. Jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ’Kau akan mendapatkan Surga bila mati atas hal itu.’ Lalu dia masuk Islam dan berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ’Hai Nabi Allah, kambing-kambing ini adalah amanat yang ada padaku.’ Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyarankan, ‘Keluarkan kambing-kambing itu dari laskar kami dan lemparilah dengan batu kerikil niscaya Allah akar membantumu memberikan amanat itu pada yang punya.

Lalu dia kerjakan apa yang diperintahkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ternyata kambing-kambing itu kembali pulang kepada pemiliknya, hingga tuannya yang Yahudi itu tahu bahwa budaknya telah masuk Islam. Setelah itu beliau memberikan nasihat-nasihat kepada kaum muslimin.”

Dalam riwayat ini juga disebutkan bagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sdllam memberikan bendera komando kepada Ali radhiallahu ‘anhu Dan di bawah kepemimpinan Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu budak hitam itu meninggal. Kaum muslimin yang ada saat itu menggotongnya ke tempat berkumpulnya pasukan Islam, kemudian memasukkannya ke dalam kemah. Mereka berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menengok ke dalam kemah lalu berkata kepada para sahabat: “Sungguh, Allah telah memuliakan budak ini dan menggiringnya menuju kebaikan.

Agama Islam telah benar-benar berada dalam hatinya. Sungguh, aku telah melihat di sisi kepalanya dua bidadari yang cantik.” Al-Hafizh Al-Baihaqi meriwayatkan kisah ini dengan sanadnya dari Jabir bin Abdillah, dia berkata: “Suatu saat kami pernah bersama dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di perang Khaibar. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirimkan pasukannya lain datanglah seseorang dengan kambing-kambing yang sedang digembalakannya” Untuk selanjutnya riwayat ini sama dengan kisah budak hitam di atas.

Dalam riwayat tersebut dikatakan bahwa orang tersebut akhirnya ter bunuh dalam keadaan syahid, sementara dia tidak pernah bersujud kepada Allah Subhanaahu wa Ta’ala sekalipun!”

Read More »
23.50 | 0 komentar

Sabtu, 29 Januari 2011

SALJU TURUN DI ARAB TANDA HARI KIAMAT SUDAH DEKAT

salju-turun-di-arab-1Sebagaimana diberitakan oleh TV Arab Saudi dan diberitakan kembali oleh Nuansa Pagi RCTI bahwa:


Pada Hari Minggu, tanggal 13 January 2002, di Arab Saudi yang merupakan daerah gurun pasir yang sangat panas dimana matahari bersinar sepanjang hari, telah terjadi suatu fenomena alam yang langka!!!

yaitu dengan turunnya salju dengan lebatnya. Tepatnya di darah Tabuk 1500 km dari Riyad (Ibukota Arab Saudi) ketebalan salju mencapai 20 cm, dan di Yordania suhu mencapi titik beku (0 derajat celcius). Ternyata tahun-tahun terakhir ini di Jazirah Arab yang notabenenya gurus pasir panas, turunnya salju ini telah sering terjadi, tetapi hal ini ditutup-tutupi atau tidak dipublikasikan secara luas.


Ada apa gerangan dengan terjadinya fenomena alam tersebut?…….


Jauh-jauh hari sebelum terjadinya turun salju di Arab Saudi dewasa ini sebagaimana diberitakan di atas, para ilmuan dari King Abdul Aziz University (Arab Saudi) bekerja sama dengan para ilmuan barat dan manca negara telah melakukan penelitian ilmiah mengenai fenomena-fenomena alam yang diterangkan dalam Al-Quran dan Al-Hadist. Salah satunya mengkaji mengenai Hadist Rasulallah SAW di atas.


Kajian ini antara lain dilakukan bersama dengan seorang orientalis, Profesor Alfred Kroner, seorang ahli ilmu bumi (geologi) terkemuka dunia, dari Department Ilmu Bumi Institut Geosciences, Johannes Gutenburg University , Mainz , Germany . Ketika ditanyakan kepada Prof. Korner oleh para Ilmuan King Abdul Aziz sebagaimana diterangkan dalam Islam dan Sains hal. 25-26 :

* Bagaimana Nabi Muhammad SAW bisa mengetahui bahwa dahulu kala jazirah/dataran Arab merupakan padang rumput yang subur dan dipenuhi oleh

sungai-sungai yang mengalir?….. Karena Prof Korner tidak beriman kepada Al-Quran dan Al-Hadist, ia menjawab dengan tuduhan bahwa bisa saja Nabi Muhammad SAW mengetahui hal tersebut dari kitab-kitab lama seperti Jabur,Tauret dan Injil yang sering menceritakan bahwa dulu di dataran Arab merupakan padang rumput yang subur dengan banyaknya cerita tentang para pengembala ternak, cerita-cerita tentang kebun anggur dan cerita-cerita tentang pemilik perkebunan yang subur yang sering diceritakan dalam kitab-kitab tersebut. Atau bisa jadi Nabi Muhammad SAW menconteknya dari ilmuan-ilmuan dari Roma pada saat itu.



* Menanggapi tuduhan Prof. Korner tersebut, Ilmuan King Abdul Aziz, menjawab OK, anda bisa saja menuduh seperti itu, tapi apakah keadaan dataran Arab yang subur dahulu kala itu bisa dibuktikan secara ilmiah pada masa Nabi Muhammad SAW hidup 1400 tahun yang lalu?…. Prof. Korner menjawab pada masa itu belum dapat dibuktikan, karena sains dan teknologinya tidak memungkinkan.


* Apakah hal itu benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan secara ilmiah dengan teknologi canggih dewasa ini?… Prof. Korner menjawab ya!.. dahulu dataran Arab dipenuhi dengan kebun-kebun yang subur dan sunga-sungai yang mengalir, dan secara ilmiah keadaan tersebut dapat dibuktikan. Prof Korner menjelaskan bahwa dahulu selama Era Salju (Snow Age), kemudian Kutub Utara icebergs perlahan-lahan bergerak ke arah selatan sehingga relatif berdekatan dengan Semenanjung Arab, pada saat itu iklim dataran Arab berubah dan menjadi salah satu daerah yang paling subur dan hijau di muka bumi. Ini merupakan fakta sains yang tidak bisa dibantah.


* Pertanyaan selanjutnya, bagaimana Nabi Muhammad SAW dapat mengetahui juga bahwa sekali lagi dataran Arab itu akan menjadi daerah yang subur dipenuhi kebun-kebun dan sungai-sungai sebagai tanda datangnya hari kiamat, padahal pada masa itu 1400 tahun yang lalu teknologinya belum memungkinkan untuk mengetahui hal tersebut dan informasi tersebut satupun tidak diterangkan baik dalam kitab-kitab terdahulu maupun dalam penelitian ilmuan-ilmuan Roma?……. Prof. Korner menjawab dengn malu-malu, bahwa Nabi Muhammad SAW dapat mengetahui informasi itu pasti dari sesuatu yang mengetahui betul mengenai alam ini (cuma Prof. Korner mengelak untuk mengatakan secara terus terang bahwa sebenarnya informasi itu datangnya dari Tuhan, Allah SWT yang paling tahu tentang alam ini, karena Dia-lah yang telah menciptakan dan mengaturnya) .


* Dan apakah informasi yang dikabarkan Nabi Muhammad SAW 1400 yang lalu bahwa sekali lagi dataran Arab itu akan menjadi daerah yang subur dipenuhi kebun-kebun dan sungai-sungai benar-benar akan terjadi?….. Prof Korner menjawab dengan tegas ya!… karena sebenarnya proses itu sekarang sedang terjadi. Era Salju Baru (New Snow Age) sebenarnya telah dimulai, sekali lagi sekarang salju di kutub Utara sedang merangkak/bergeser perlahan-lahan ke arah selatan mendekati Semenanjung Arab. Hal ini dapat dibuktikan dengan fakta dan sains, dimana tanda-tanda itu nampak dengan jelas di dalam badai salju yang menghujani bagian utara Eropa dan Amerika setiap musim salju tiba.Dan sekarang terbukti bahwa salju telah beberapa kali turun di dataran Arab sebagaimana diberitakan TV Arab Saudi dan RCTI di atas.


salju-turun-di-arab-2Bagi umat Islam yang telah memahami ajaran Islam, turunnya salju di arab saudi ini bukan merupakan hal yang aneh, karena hal ini telah diterangkan oleh Nabi Muhammad SAW 1400 tahun yang lalu. Ketika para sahabat menanyakan kepada Rasulallah SAW mengenai kapan datangnya hari kiamat.Rasulallah SAW menjawab, bahwa pengetahuan mengenai datangnya hari kiamat hanya ada pada sisi Allah SWT.


Tetapi Allah SWT telah memberitahukan tanda-tandanya kepada Rasulallah SAW, antara lain sebagaimana diterangkan dalam salah satu Hadist Rasulallh SAW: “Hari Akhir tidak akan datang kepada kita sampai dataran Arab sekali lagi menjadi dataran berpadang rumput dan dipenuhi dengan sungai-sungai( HR Muslim) ” Dari Hadist Rasulallah SAW di atas ada beberapa informasi yang didapat:


1. Informasi datangnya hari akhir / kiamat


2. Dahulu kala dataran / jazirah Arab pernah menjadi padang rumpur yang subur dan dipenuhi dengan sungai-sungai dan


3. Nanti, dataran Arab sekali lagi akan menjadi padang rumput dan dipenuhi dengan sungai-sungai, sebagai salah satu tanda datangnya hari kiamat.



Sumber: awan965



Read More »
22.30 | 0 komentar

Rabu, 19 Januari 2011

ALIFYA


Sering kali orang tidak mensyukuri apa yang diMILIKInya sampai akhirnya
Rani, sebut saja begitu namanya. Kawan kuliah ini berotak cemerlang
dan memiliki idealisme tinggi. Sejak masuk kampus, sikap dan konsep
dirinya sudah jelas: meraih yang terbaik, di bidang akademis maupun
profesi yang akan digelutinya. ”Why not the best,” katanya selalu,
mengutip seorang mantan presiden Amerika.
Ketika Universitas mengirim mahasiswa untuk studi Hukum
Internasional di Universiteit Utrecht, Belanda, Rani termasuk salah
satunya. Saya lebih memilih menuntaskan pendidikan kedokteran.
Berikutnya, Rani mendapat pendamping yang ‘’selevel”; sama-sama berprestasi,
meski berbeda profesi.
Alifya, buah cinta mereka, lahir ketika Rani diangkat sebagai staf
diplomat, bertepatan dengan tuntasnya suami dia meraih PhD. Lengkaplah
kebahagiaan mereka. Konon, nama putera mereka itu diambil dari huruf
pertama hijaiyah ”alif” dan huruf terakhir ”ya”, jadilah nama yang enak
didengar: Alifya. Saya tak sempat mengira, apa mereka bermaksud
menjadikannya sebagai anak yang pertama dan terakhir.
Ketika Alif, panggilan puteranya itu, berusia 6 bulan, kesibukan
Rani semakin menggila. Bak garuda, nyaris tiap hari ia terbang dari
satu kota ke kota lain, dan dari satu negara ke negara lain.
Setulusnya saya pernah bertanya, ”Tidakkah si Alif terlalu kecil
untuk ditinggal-tinggal? ” Dengan sigap Rani menjawab, ”Oh, saya sudah
mengantisipasi segala sesuatunya. Everything is OK!” Ucapannya itu
betul-betul ia buktikan. Perawatan dan perhatian anaknya, ditangani
secara profesional oleh baby sitter mahal. Rani tinggal mengontrol
jadual Alif lewat telepon. Alif tumbuh menjadi anak yang tampak lincah,
cerdas dan gampang mengerti.
Kakek-neneknya selalu memompakan kebanggaan kepada cucu semata
wayang itu, tentang kehebatan ibu-bapaknya. Tentang gelar dan nama
besar, tentang naik pesawat terbang, dan uang yang banyak.
”Contohlah ayah-bunda Alif, kalau Alif besar nanti.” Begitu selalu
nenek Alif, ibunya Rani, berpesan di akhir dongeng menjelang tidurnya.
Ketika Alif berusia 3 tahun, Rani bercerita kalau dia minta adik.
Terkejut dengan permintaan tak terduga itu, Rani dan suaminya kembali
menagih pengertian anaknya. Kesibukan mereka belum memungkinkan untuk
menghadirkan seorang adik buat Alif. Lagi-lagi bocah kecil ini
”memahami” orang tuanya. Buktinya, kata Rani, ia tak lagi merengek
minta adik. Alif, tampaknya mewarisi karakter ibunya yang bukan
perengek. Meski kedua orangtuanya kerap pulang larut, ia jarang sekali
ngambek.
Bahkan, tutur Rani, Alif selalu menyambut kedatangannya dengan penuh ceria.
Maka, Rani menyapanya ”malaikat kecilku”.
Sungguh keluarga yang bahagia, pikir saya. Meski kedua orangtuanya
super sibuk, Alif tetap tumbuh penuh cinta. Diam-diam, saya iri pada
keluarga ini.
Suatu hari, menjelang Rani berangkat ke kantor, entah mengapa Alif
menolak dimandikan baby sitter. ”Alif ingin Bunda mandikan,” ujarnya
penuh harap. Karuan saja Rani, yang detik ke detik waktunya sangat
diperhitungkan, gusar. Ia menampik permintaan Alif sambil tetap gesit
berdandan dan mempersiapkan keperluan kantornya. Suaminya pun turut
membujuk Alif agar mau mandi dengan Tante Mien, baby sitter-nya.
Lagi-lagi, Alif dengan pengertian menurut, meski wajahnya cemberut.
Peristiwa ini berulang sampai hampir sepekan. ”Bunda, mandikan aku!”
kian lama suara Alif penuh tekanan. Toh, Rani dan suaminya berpikir,
mungkin itu karena Alif sedang dalam masa pra-sekolah, jadinya agak
lebih minta perhatian. Setelah dibujuk-bujuk, akhirnya Alif bisa
ditinggal juga.
Sampai suatu sore, saya dikejutkan telponnya Mien, sang baby sitter.
”Bu dokter, Alif demam dan kejang-kejang. Sekarang di Emergency.”
Setengah terbang, saya ngebut ke UGD. But it was too late. Allah sudah
punya rencana lain. Alif, si malaikat kecil, keburu dipanggil pulang
oleh-Nya.
Rani, ketika diberi tahu soal Alif, sedang meresmikan kantor
barunya. Ia shock berat. Setibanya di rumah, satu-satunya keinginan dia
adalah memandikan putranya. Setelah pekan lalu Alif mulai menuntut,
Rani memang menyimpan komitmen untuk suatu saat memandikan anaknya
sendiri.
Dan siang itu, janji Rani terwujud, meski setelah tubuh si kecil
terbaring kaku. ”Ini Bunda Lif, Bunda mandikan Alif,” ucapnya lirih, di
tengah jamaah yang sunyi. Satu persatu rekan Rani menyingkir dari
sampingnya, berusaha menyembunyikan tangis.
Ketika tanah merah telah mengubur jasad si kecil, kami masih berdiri
mematung di sisi pusara. Berkali-kali Rani, sahabatku yang tegar itu,
berkata, ”Ini sudah takdir, ya kan. Sama saja, aku di sebelahnya
ataupun di seberang lautan, kalau sudah saatnya, ya dia pergi juga
kan?” Saya diam saja.
Rasanya Rani memang tak perlu hiburan dari orang lain. Suaminya
mematung seperti tak bernyawa. Wajahnya pias, tatapannya kosong. ”Ini
konsekuensi sebuah pilihan,” lanjut Rani, tetap mencoba tegar dan kuat.
Hening sejenak. Angin senja meniupkan aroma bunga kamboja.
Tiba-tiba Rani berlutut. ”Aku ibunyaaa!” serunya histeris, lantas
tergugu hebat. Rasanya baru kali ini saya menyaksikan Rani menangis,
lebih-lebih tangisan yang meledak. ”Bangunlah Lif, Bunda mau mandikan
Alif. Beri kesempatan Bunda sekali saja Lif. Sekali saja, Aliiif..”
Rani merintih mengiba-iba. Detik berikutnya, ia menubruk pusara dan
tertelungkup di atasnya. Air matanya membanjiri tanah merah yang
menaungi jasad Alif. Senja pun makin tua.
– Nasi sudah menjadi bubur, sesal tidak lagi menolong.
– Hal yang nampaknya sepele sering kali menimbulkan sesal dan kehilangan yang
amat sangat.
– Sering kali orang sibuk ‘di luaran’, asik dengan dunianya dan
ambisinya sendiri tidak mengabaikan orang-orang di dekatnya yang
disayanginya. Akan masih ada waktu ‘nanti’ buat mereka jadi abaikan
saja dulu.
– Sering kali orang takabur dan merasa yakin bahwa pengertian dan
kasih sayang yang diterimanya tidak akan hilang. Merasa mereka akan
mengerti karena mereka menyayanginya dan tetap akan ada.
MEREKA LUPA BAHWA ALLAH YANG MENENTUKAN SEMUANYA. HIDUP, MATI, RIZQI, JODOH
HANYA ALLAH YANG MENENTUKAN.

Read More »
01.32 | 0 komentar